Siasat Menipu Kematian
Film: The Coffin
Sutradara: Ekachai Uekrongtham
Skenario: Ekachai Uekrongtham
Pemain: Karen Mok, Ananda Everringham, Andrew Lin, Napakpha Nakprasitte, Aki Shibuya
Genre: Horor
Produksi: Tifa Company LTD
“Kematian itu indah. Itulah yang dikatakan seorang teman kepada saya beberapa waktu lalu. Saya hanya mengatakan, dia tidak waras,” demikian dikatakan sutradara dan penulis skenario terkenal negeri “Gajah Putih” Thailand, Ekachai Uekrongtham.
ekrongtham pun berpikir dan berbicara dalam hati, “Bagaimana menjadikan kematian sebagai sesuatu yang indah? Mungkin, untuk dirinya dan keluarganya. Di mana dia memiliki keluarga yang sukses dalam berbisnis peti mati di kawasan Pecinan di Kota Bangkok, Thailand.”
Setelah setiap hari Uekrongtham mengunjungi toko milik keluarga temannya itu, dirinya selalu dekat dengan seluruh barang-barang untuk memperindah peti mati. Suatu hari, kawannya itu dengan nada berkelakar kembali mengatakan kepada dirinya, bagaimana jika Uekrongtham tidur di dalam sebuah peti mati.
“Khayalan saya mulai menerawang jauh mengenai seseorang yang belum mati, tetapi tidur di dalam peti mati. Mengenai hal ini, saya pun teringat akan tradisi masyarakat Thailand, di mana banyak orang percaya bahwa tidur di dalam peti mati bisa menghilangkan segala malapetaka, penyakit, dan kematian,” ujar Uekrongtham.
Dari situlah Uekrongtham menulis sebagai skenario kemudian mengangkatnya ke layar lebar dengan film bergenre horor, The Coffin. Hadirnya The Coffin ini semakin membuktikan bahwa para sineas Thailand tidak pernah kehabisan ide untuk berkreasi menghasilkan film-film horor yang berkualitas. Film-film horor Thailand sebelumnya yang menyita perhatian penonton Indonesia adalah Shutter, Alone, atau The House.
Pada The Coffin, Uekrongtham mengajak kita agar jangan melawan takdir, meskipun menurut tradisi masyarakat Thailand, takdir bisa dilawan dengan melakukan upacara “Non Leong Sadorcro” atau tidur di dalam peti mati untuk menghapus nasib buruk.
Upacara itu sendiri pernah dilakukan di sebuah kuil yang terletak di provinsi Thailand bagian Timur Laut. Upacara itu tidak hanya diyakini oleh orang Thailand, bahkan orang asing pun mengetahuinya dan tertarik untuk melakukannya. Menariknya lagi, upacara ini berhasil masuk dalam Guinness Book Of Records sebagai upacara pemakaman terbesar di seluruh dunia karena diikuti oleh 1.000 orang.
Indonesia sendiri pada tahun 2002 juga pernah memproduksi film dengan judul yang sama Peti Mati (The Coffin). Hanya saja, cerita dari film The Coffin ala Indonesia dengan Thailand jauh berbeda. Kalau dalam film Peti Mati (The Coffin), menceritakan sebuah peti mati yang tidak mau menerima jasad seseorang, karena peti mati itu sudah ditakdirkan dipakai untuk jasad orang yang diinginkannya.
Karma
Dalam mengemas film horor yang akan mulai beredar di bioskop Blitzmegaplex di Indonesia mulai tanggal 15 Oktober ini, Uekrangthom mengajak para penonton untuk terus memacu adrenalinnya.
Pasalnya, sejak awal hingga akhir, film ini memberikan adegan-adegan yang menegangkan. Itu belum lagi ditambah efek suara (dolby) yang kuat, pencahayaan yang mistis, serta lokasi syuting yang angker seperti di sebuah kuil yang usianya sudah 100 tahun.
Sementara untuk menambah kualitas adegannya, The Coffin didukung oleh aktor dan aktris ternama dari beberapa negara. Peran utama pria akan dipegang oleh Ananda Everringham. Bagi para pencinta film horror Thailand terutama Shutter, pasti sudah mengenal Ananda Everringham, karena dia adalah peran utama pria. Sementara itu, peran utama wanita dipegang oleh Karen Mok. Nama yang sudah sangat dikenal karena dia adalah bintang terkenal Hong Kong, baik sebagai pemain film, penyanyi, maupun model.
Melalui film ini, sang sutradara film Beautiful Boxer tersebut berusaha menyampaikan pesan agar manusia tidak tergoda untuk mengubah nasib, sehingga berusaha menipu kematian. Hal inilah yang dilakukan oleh Chris (Ananda Everringham) dan seorang perempuan pendatang dari Hong Kong, Sue (Karen Mok). Baik Chris maupun Sue adalah orang yang putus asa sehingga harus memainkan nasibnya dengan mengikuti upacara tersebut.
Chris putus asa karena kekasih yang sangat dicintai, yaitu Marico telah lama koma di rumah sakit karena penyakit kanker. Sebaliknya, Sue merasa khawatir dengan adanya sel-sel kanker pada paru-parunya. Akhirnya, dalam sebuah kuil, bersama dengan ribuan orang, Chris dan Sue tidur di dalam sebuah peti mati dari ribuan peti mati yang mengelilingi patung Buddha berukuran raksasa.
Di dalam peti mati tersebut, baik Chris maupun Sue mengalami hal-hal yang mengerikan. Akan tetapi, setelah upacara usai, keinginan Chris dan Sue terpenuhi. Kejadian yang menakjubkan pun terjadi. Marico sudah kembali ke pangkuan Chris dengan kondisi sehat, sedangkan Sue juga sembuh dari kanker paru-parunya.
Nonton dah biar gak ketinggalan..
Endang S
Tidak ada komentar:
Posting Komentar